Tritura atau tri (tiga) tuntutan rakyat adalah isi tuntutan
para demonstran yang tergabung dalam
Front Pancasila saat berdemonstrasi secara besar besaran pada tanggal 12 Januari
1966. Front Pancasila merupakan gabungan dari sejumlah kesatuan aksi yang
dipelopori oleh KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPPI (Kesatuan
Aksi Pemuda Pelajar Indonesia). Demonstrasi diikuti pula oleh kesatuan-kesatuan aksi
yang lainnya seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI),
dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI),
serta didukung juga oleh Tentara Nasional Indonesia.
Isi Tritura
(Tri Tuntutan Rakyat)
Pada tanggal 12 Januari 1966, gabungan kesatuan aksi yang
tergabung dalam Front Pancasila mendatangi DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat – Gotong
Royong), mereka mengajukan tiga tuntutan rakyat (TRITURA)
yaitu:
- Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya
- Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
- Turunkan harga barang
Latar
Belakang Tritura
Setelah peristiwa pemberontakan G30S (Gerakan 30
September) oleh PKI (partai Komunis Indonesia), banyak rakyat yang kecewa karena
penyelesaian politik dan hukum terhadap para tokoh PKI tidak memuaskan rasa
keadilan rakyat. Hal ini memicu gelombang ketidakpercayaan rakyat terhadap
kepemimpinan presiden Soekarno.
Gelombang demonstrasi telah dilakukan oleh KAP-Gestapu
(Kesatuan Aksi Pengganyangan Gerakan September 30). Mereka menuntut pemerintah untuk melakukan
penyelesaian politik dan hukum terhadap tokoh-tokoh PKI dan reshuffle kabinet
Dwikora dengan mengganti tokoh-tokoh PKI yang ada di kabinet.
Menjelang akhir tahun 1965 pemerintah secara kontroversial membuat
kebijakan ekonomi mendevaluasikan rupiah dan menaikkan harga minyak bumi. Hal
ini kemudian menyulut krisis ekonomi karena naiknya harga-harga barang. Kebijakan
tersebut akhirnya direspon dengan demonstrasi para mahasiswa.
Pada akhirnya mahasiswa menggalang berbagai kesatuan aksi untuk melakukan
demonstrasi besar-besaran pada tanggal 10 Januari 1966 dengan dipelopori oleh
KAMI dan KAPPI. Pada tanggal 12 Januari 1966, sejumlah kesatuan aksi yang tergabung dalam Front
Pancasila mendatangi DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat – Gotong Royong) menuntut
Tritura yang isinya tuntutan kepada pemerintah agar membubaran PKI,
membersihkan kabinet dari orang-orang PKI, dan menurunkan harga barang.
Dapat
disimpulkan bahwa latar belakang Tritura ada 3 hal.
- Ketidakpuasan rakyat pada pemerintah terhadap penyelesaian politik terhadap tokoh-tokoh PKI yang terlibat pemberontakan G30S.
- Terjadinya krisis kepemimpinan nasional karena rakyat tidak percaya lagi pada kebijakan Presiden Soekarno.
- Krisis ekonomi, akibat devaluasi dan tingginya harga minyak bumi.
Peristiwa-Peristiwa
yang Berkaitan dengan Tritura
- 21 Februari 1966, Presiden Soekarno mengumumkan perombakan kabinet (reshuffle kabinet) namun dalam kabinet tersebut masih ada tokoh-tokoh PKI. Hal ini menyebabkan mahasiswa kembali mengadakan aksi demonstrasi.
- 24 Februari 1966, mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru. Seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim meninggal dalam insiden bentrokan dengan Resimen Tjkrabirawa (pasukan pengawal Presiden).
- 25 Februari 1966 KAMI dibubarkan, tetapi hal terseut tidak menyurutkan gelombang demonstrasi mahasiswa menuntut Tritura
- 11 Maret 1966, Presiden Sekarno mengeuarkan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang isinya memerintahkan Mayor Jederal Soeharto selaku panglima Angkatan darat untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.